Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, August 5, 2011

Rahasia Shalat Subuh

Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar
adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka
yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat
baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan
berjalan kaki.
Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan
shalat subuh? Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak
dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh
itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi
Allah sejak 1400 tahun yang lalu.
Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan
kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat
selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain
waktu adalah “ash shalatu khairun minan naum”.
Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah
kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat “ash shalatu khairun minan
naum”?
Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala
kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain.
Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik
karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya
pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat i tu?
Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau
bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti
sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan
kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.
Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh
bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan
kardiovaskular.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang
dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak
terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai
jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan
pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah
Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan
simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah
akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan
darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan
aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah
ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada
keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah
secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin
yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek
vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling
menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita
tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari
termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai
ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan
kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa
menerangkannya saat ini.
Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat “ash shalatu khairun
minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan
Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok
sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang
diseledikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding
bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu:
Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya
sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi
tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.
“Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah,
sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti
tapi tidak ketemu”.
Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk
mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang
mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian
maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik
Oksida.
Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah
NOBEL tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu
diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin
dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak,
dengan olahraga.
Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah
dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari
trombosit pada darah kita.
Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu
akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.
Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah
dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi
pencegahan kejadian kardiovaskular.
Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses
mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek
tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan
peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh
darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya
rangkulan terus.
Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan,
siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja
Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu
pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun
harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat
adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru
datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai
perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak
merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh
didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.
Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini.
Amien.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...