Perjalanan hidup manusia  dalam rangka  menyaksikan dan pembuktian firman-firman Allah dan Kitab-kitab-Nya  adalah benar. Apa yang disampaikan Rasulullah saw kepada kita adalah  benar. Kematian adalah benar. Kehidupan dunia dan akherat adalah benar.  Dan ternyata manusia tidak mempunyai nilai apa-apa dihadapan sang Khaliq  adalah benar. Maka hendaklah memperhatikan dari apa kita  diciptakan?
 QS. Ath Thaariq (86) : 5-7
 “Maka hendaklah manusia  memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang  dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang  dada perempuan.”
 Manusia ada di dunia karena diciptakan.  Bukan  ada dengan sendirinya. Allah menyuruh manusia  memikirkan  bagaimana ia diciptakan. Sebelum sel telur ibu dan sel sperma ayah  dipertemukan, maka pada saat itu manusia belum bisa disebut apa-apa.   Keberadaan manusia dan dapat dikatakan manusia, pada saat bertemunya  sel telur dan sel sperma.
 QS Ath Thuur (52) : 35.
 “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?”  
 Sungguh sebuah peristiwa besar dan  menakjubkan pada penciptaan manusia. Hanya dalam waktu sembilan bulan  Allah mengembangbiakkan sebuah sel tunggal menjadi sekitar 2,5 – 3,5  triliun sel yang membentuk organisme kompleks yang bernama manusia.  Diperkirakan 1 kg tubuh manusia mengandung 1 triliun sel.
 Selama penciptaan dalam rahim, manusia  melewati 3 fase besar dalam Alqur’an disebut tahap tiga kegelapan.  Setiap tahap memiliki karakteristik yang berbeda. Sekaligus menunjukkan  peristiwa yang menakjubkan.
 Fase pertama disebut fase embrionik.  Yaitu mulai bertemunya sel telur dengan sel sperma membentuk sebuah sel  tunggal yang dikenal dengan stem sel.
 Sel tunggal terus membelah secara terus  menerus sampai sekitar 60 hari, sehingga terbentuk calon janin yang  sudah punya kepala, otak, indra, badan, kaki, tangan, system syaraf dan  berbagai organ dasar lainnya. Sudah lengkap tapi belum sempurna. Janin  sudah dapat bergerak-gerak dan jantung berdenyut dan hidup.
 Fase kedua adalah fase janin. Yaitu  perkembangan embrio menjadi calon bayi yang lebih sempurna. Otak dan  panca indra mengembang. Sistem syaraf semakin kompleks. Paru-paru  jantung, liver, pencernaan dan berbagai organ penting lainnya berkembang  semakin sempurna. Jika fase embrio adalah fase pembentukan, maka fase  janin adalah pengembangan. Pada saat usia sekitar 4-5 bulan usia  kehamilan bayi sudah bisa bersuara, mendengar, mata sudah bisa  berkedip-kedip, gelombang otak sudah bisa dideteksi darim luar.
 Fase ketiga adalah fase bayi. Yaitu fase  mempersiapkan masa kelahiran. Mulai dari minggu 24 sampai minggu 40.  Merupakan fase  penyempurnaan seluruh fungsi-fungsi organ, mulai dari  otak sampai kepada jari-jari kaki. Bobot bayi bertambah semakin cepat  dan lemak menyelimutinya untuk persipan kelahiran. Dan organ paru-paru  dipersiapkan untuk bisa bernafas di udara bebas.
 Begitu lahir dari rahim ibu, maka muncul  seorang anak manusia. Tugas manusia dilahirkan di dunia tidak lain hanya  untuk beribadah dan menyembah kepada Allah. Fitrah manusia adalah  makhluk beribadah. Siapa saja tidak beribadah, ia bakal menemui masalah.  Karena menyalahi fitrah kemanusiaan……..
 QS. Adz Dzaariyaat (51) : 56.
 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
 Kenapa demikian? Karena  eksistensi  manusia berasal dari eksistensi Allah SWT. Jika manusia tidak mengarah  kepada-Nya maka disebut tersesat.
 Ibadah bukan saja shalat, puasa, haji,  zakat dan dzikir. Tetapi lebih luas yaitu seluruh aktifitas dan  kebajikan manusia yang berorientasi kepada Allah itulah yang disebut  ibadah. Sebenarnya kehidupan adalah menyatakan dan pembuktian komitmen  kalimat laa ilaaha illallah…!!!
 Allah akan terus memantau perjalanan dan  prilaku manusia di dunia ini. Apakah ia cendrung kepada kebaikan atau  kepada keburukan?  Apakah ia benar-benar menjadi hamba Allah atau hamba  setan? Apakah benar-benar menjadikan Rasulullah saw sebagai contoh atau  tidak?
 QS. Al Insaan (76) : 1-3
 “Bukankah telah datang atas  manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan  sesuatu yang dapat disebut?  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia  dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan  perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan  melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang  bersyukur dan ada pula yang kafir”. 
 Semoga benar-benar kita menjadi sadar,  ternyata manusia diciptakan hanya untuk mengabdikan diri kepada Allah.  Bukan kepada yang lainnya…………Amin. Wallahu’alam.


