Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, November 15, 2011

8 Tanda Diabetes Yang Jarang Disadari

Indikator diabetes atau kencing manis biasanya terlihat dari gejala yang berhubungan dengan kadar gula darah seperti banyak kencing, banyak minum dan banyak makan. Tapi ada lagi beberapa indikator diabetes yang cukup mengejutkan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvPHhRyRr5iaq7-IjK3e9z207AQ9jww-XDbsgrBoYVyggXpAcPEHYeSIAcXM5XtObr8iQkIDlQm8Bn-503S5NP6OcCeBI31K3Is3Ex-68gKLNtt-yG535cfWRWMSLKwrzJibO4YTiXwDZ/s1600/images.jpeg

Banyak orang yang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit kencing manis atau diabetes mellitus, karena memang gejala diabetes terkadang tidak disadari.

Dilansir USNews, Senin (25/10/2010), berikut 8 indikator diabetes yang tidak disadari dan mengejutkan:

Menurut penelitian yang telah diterbitkan pada Canadian Medical Association Journal, perempuan dengan ukuran bra D atau lebih pada usia 20 tahun, 5 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 (karena gaya hidup). Hal ini karena ukuran payudara adalah faktor yang signifikan dari indeks massa tubuh (BMI).


Bila sebagian rambut di tubuh Anda sudah mulai beruban tetapi warna alis tetap gelap, maka Anda harus segera memeriksa kadar glukosa darah. Hal ini karena diabetes dapat menghambat proses rambut alis yang mulai memutih.


Penelitian baru yang telah dipublikasikan dalam American Diabetes Association, menunjukkan bahwa bulan kelahiran memainkan peran dalam perkembangan diabetes tipe 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir di musim semi lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi peneliti menduga hal ini karena diet ibu atau paparan radiasi matahari.


Sebaiknya Anda jangan mengabaikan gangguan pada indera pendengaran, karena gangguan pendengaran sekarang telah dikaitkan dengan komplikasi diabetes. Orang dengan diabetes 2 kali lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran.


Studi di Johns Hopkins University menemukan bahwa laki-laki dengan kaki pendek lebih cenderung mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki berkaki panjang. Ini tidak berarti bahwa tinggi berdampak pada risiko diabetes, tapi rasio panjang kaki. Temuan ini mengisyaratkan sesuatu yang lebih dalam antara risiko diabetes dan perkembangan janin.


Menurut Harvard Schools of Public Health and Dental Medicine, orang yang memiliki penyakit periodontal atau kehilangan gigi akan meningkatkan risiko untuk diabetes. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang kehilangan gigi meningkatkan risiko diabetes untuk kedua jenis kelamin sebesar 14-29 persen, sedangkan penyakit periodontal dianggap sebagai komplikasi diabetes.


Penderita diabetes dengan aterosklerosis mungkin juga mengalami rambut rontok atau rambut menipis. Hal ini terjadi karena ada penebalan dinding pembuluh darah arteri yang sempit ke seluruh tubuh, termasuk kulit. Pembuluh darah sempit berarti oksigen kurang, yang menyebabkan gejala seperti kehilangan rambut dan kulit mengkilap dan menebal. Rambut rontok tidak hanya terbatas pada satu area tertentu dari tubuh.


Berdasarkan Agricultural Health Study, petani yang sering terpapar pestisida dapat meningkatkan risiko diabetes, mengingat paparan jangka panjang pestisida dan herbisida telah ditemukan dapat meningkatkan risiko diabetes.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...