Kalau anda perhatikan, saat ini makin banyak produk kosmetik yang mengandung teknologi modern yang sering sudah dimengerti. Menurut aturan, sebenarnya setiap produsen kosmetik wajib mencantumkan komposisi produk dan informasi penting lainnya. Biar tak salah memilih, baca panduannya untuk Anda.
Dalam dunia kosmetik, kata alkohol merefer pada ethyl alkohol. Meski tertulis alcohol free, namun mungkin saja tetap mengandung alkohol jenis lain, misalnya cetyl, stearyl, cetearyl, atau lanolin alcohol. Efek dari bahan-bahan ini terhadap kulit berbeda dengan etyhil alkohol. Alkohol yang sering membuat kulit kering seperti isopropyl alcohol, jarang dipakai dalam produk kosmetik.
Meski peringatan ini menyiratkan produk ini tidak dicobakan pada hewan, tapi beberapa kandungan mungkin saja perlu dilakukan uji coba pada hewan. Carilah kata “no new testing” atau “not currently tested”. FDA sendiri tidak membuat definisi legal untuk kata ini.
Ini berarti produk kosmetik tersebut mengklaim tidak menyebabkan reaksi alergi atau efek samping alergi yang lebih kecil dibanding produk lain. Meski begitu belum ada prosedur standar yang dipakai untuk memastikan suatu produk tidak menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Peringatan ini berarti produk tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang sering menyebabkan pori-pori tersumbat dan bisa menimbulkan jerawat.
Setiap produk kosmetik wajib mencantumkan tanggal kedaluwarsa dalam kemasannya. Menyimpan kosmetik dalam tempat yang lembab atau hangat seperti kamar mandi akan membuat kosmetik lebih cepat kedaluwarsa.
Berhati-hatilah membeli produk pemutih wajah yang tidak memiliki nomor registrasi di Departemen Kesehatan. Sejumlah razia yang rutin dilakukan pemerintah kerap menemukan produk pemutih kulit (skin lightening) yang mengandung merkuri (Hg), hidrokinon lebih dari dua persen, pewarna rhodamin B dan metanil yellow. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan kanker dan radang otak karena zat tersebut ikut larut dalam peredaran darah.