Biaya pemakaman di Inggris cukup tinggi sebesar 1500-5000 poundsterling atau Rp 21-70 juta. Karena sulitnya mencari orang yang mau menyumbangkan organ tubuhnya, sebuah badan independen mengusulkan agar pendonor organ tubuh mendapatkan biaya pemakaman gratis dari pemerintah Inggris. Penawaran biaya pemakaman gratis itu terdapat dalam sebuah proposal di Inggris yang bertujuan mendorong jutaan orang agar mendaftar menjadi penyumbang organ tubuhnya.
Kurangnya organ transplantasi telah menyebabkan 8.000 orang di Inggris masuk dalam daftar tunggu operasi untuk menyelamatkan nyawanya. Dibutuhkan rata-rata waktu 3 tahun untuk mendapatkan donor yang cocok, dan tiga orang dalam daftar tersebut mati setiap harinya. Orang kulit hitam dan orang Asia sering menunggu tiga kali lebih lama untuk mendapat organ transplantasi karena kurangnya donor yang sesuai. Dengan adanya iming-iming biaya pemakaman gratis bisa menjadi insentif bagi banyak orang untuk mendonorkan organnya.
Nuffield Council on Bioethics telah mengajukan laporan untuk menyelidiki cara-cara meningkatkan pasokan organ yang membutuhkan waktu 18 bulan. Nuffield Council on Bioethics adalah badan amal independen di Inggris yang memeriksa dan melaporkan isu-isu etis terkait kemajuan baru dalam bidang biologi dan medis. Meskipun demikian, lembaga ini juga menyoroti pentingnya mempertahankan prinsip kedermawanan sebagai nilai-nilai penting yang harus disadari bersama, mengesampingkan landasan hukum yang memberikan pembayaran kepada donor. Karena muncul kekhawatiran bahwa keluarga bisa meminta kerabat mereka yang sakit untuk mendaftarkan diri sebagai donor sehingga dapat menghemat biaya pemakaman.
Laporan ini juga menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu apakah cara tersebut benar-benar dapat membuat orang makin tergerak mendonorkan organnya. Saat ini Register Organ Donor sedang mendata 18 juta orang (sekitar 30 persen dari jumlah penduduk Inggris) untuk mendaftar dalam program ini. National Health Service (NHS) ingin untuk meningkatkan jumlahnya menjadi 25 juta pada tahun 2013. National Health Service adalah lembaga kesehatan publik di Inggris yang menyediakan berbagai layanan kesehatan gratis untuk seluruh warga Inggris.
Keith Rigg, ahli bedah transplantasi di Nottingham University Hospital dan salah satu penulis laporan mengatakan bahwa ia tidak terlalu memusingkan pembayaran langsung tersebut agar orang mau mendonorkan organnya. Ia yakin bahwa pembayaran biaya pemakaman oleh pemerintah secara etis dapat diterima karena hanya akan menguntungkan keluarga.
Dia menyarankan agar NHS menjalankan proyek percontohan pembayaran tersebut kepada siapa pun yang mendaftar untuk menyumbangkan organnya. Tapi Roger Goss, wakil direktur Patient Concern berpendapat lain. "Kami khawatir bahwa menawarkan biaya pemakaman dengan imbalan organ dapat menyebabkan orang-orang menyandarakan bebannya pada kerabat keluarga yang sakit untuk menyumbangkan organ karena mendapat imbalan ribuan poundsterling," kata Goss seeprti dikutip dari DailyMail, Sabtu (15/10/2011).
Laporan itu juga merekomendasikan jumlah pembayaran yang lebih besar bagi orang yang mau menyumbangkan telur atau spermanya untuk keperluan pengobatan kesuburan dan penelitian. Mereka yang membantu orang lain untuk memiliki anak harus menerima biaya penuh, termasuk pendapatan yang hilang, bukan hanya uang sebesar £ 250 (Rp 3,5 juta).
Wanita yang menyumbangkan telur untuk penelitian juga seharusnya mendapatkan imbalan paling banyak, sebagaimana menghargai pasien untuk pengujian obat-obatan. Ketua Nuffield Council on Bioethics, Profesor Dame Marilyn Strathern berkata, "Orang-orang yang bersedia menyumbangkan organnya untuk pengobatan orang lain seharusnya tidak dibiarkan pulang tanpa uang saku".
Sumber.