Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, April 12, 2011

Kiat Agar Asma tak Sering Kumat



Asma merupakan penyakit peradangan saluran napas yang diturunkan. Walaupun penyakit ini tidak bisa disembuhkan namun jika dikelola dengan benar asma bisa tidak muncul hingga bertahun-tahun sehingga orang sering menyebutnya sembuh.

Sesuai dengan asal katanya yang berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "sukar bernapas" atau "terengah-engah", jika asma sedang kumat penderitanya akan mengalami gejala sesak napas, batuk dan mengi yang menimbulkan bunyi "ngik-ngik".

Menurut dr.Iris Rengganis, Sp.PD, KAI, gejala-gejala asma itu disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan. "Akibatnya aliran udara yang masuk atau yang keluar dari paru terganggu. Penderita biasanya akan merasa seperti bernapas dari lubang sedotan, sangat sesak," katanya dalam acara seminar kesehatan Menghadapi Penyakit di Musim Pancaroba yang diadakan Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya asma, yang paling besar adalah faktor keturunan dan kerentanan atau reaksi alergi terhadap bahan tertentu. "Jika ada orangtua atau kakek nenek yang menderita alergi, anaknya beresiko menderita asma atau bentuk alergi lain," katanya.

Karena asma tidak bisa disembuhkan, pasien asma harus bersahabat dengan penyakitnya. "Ketahui faktor pencetus asmanya. Selama kita bisa menghindari pencetusnya, asma tidak akan kumat," papar dokter konsultan alergi imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Pasien asma memiliki hipersensitivitas pada alergen, seperti debu rumah, tepung sari dari bunga, bulu binatang, makanan, infeksi flu, polusi udara dan asap rokok, juga perubahan cuaca. 

"Ada juga pasien asma yang penyakitnya kambuh setiap kali mengalami ketegangan emosi, misalnya tertawa terbahak-bahak atau saat sedang stres. Karena itu perhatikan apa saja hal yang membuat asma kita kambuh kemudian hindarilah," ujarnya.

Obat asma
Saat ini tersedia dua jenis obat-obatan asma, yaitu yang bersifat  pengontrol dan pelega. Obat pengontrol biasanya berbentuk semprotan atau hirupan dan harus dipakai setiap hari. Obat ini harus dibawa ke manapun pasien pergi.

Sementara itu obat pelega adalah obat yang dipakai dalam keadaan darurat untuk menghilangkan gejala. "Obatnya hanya dipakai saat gejala muncul tapi tidak bisa mengatasi pembengkakan saluran napas. Karenanya obat ini tidak dipakai setiap hari," kata dr.Iris.

Selain menggunakan obat, pasien asma juga dianjurkan untuk memeriksakan diri teratur ke dokter untuk mengetahui berat ringannya penyakit sehingga obat atau cara hidup perlu disesuaikan.

Meski mengidap asma, penderita tetap disarankan untuk berolahraga karena asma tidak menghambat aktivitas fisik. "Lakukan olahraga teratur, terutama ketika penyakitnya sedang tidak kambuh dan tidak perlu memaksakan diri," ujarnya.

Penderita asma bisa melakukan senam asma karena gerakan-gerakannya bertujuan untuk memperkuat otot-otot pernapasan. Senam ini sebaiknya dilakukan secara teratur untuk hasil yang lebih optimal.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...