Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, April 13, 2011

KIAT-KIAT INGIN SUKSES

QS. Thaahaa : (20) : 75.
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)”
Hanya orang-orang yang beriman dan sungguh-sungguh yang sukses dalam kehidupannya. Setiap manusia mendambakan punya kekuatan dan kesusksesan dalam hidup ini. Tidak ada satupun manusia yang ingin gagal. Namun, kenyataannya banyak sekali manusia gagal dalam proses mencari kesuksesan. Berarti ada sesuatu yang salah untuk meraih kesuksesan. Bagaimana untuk meraih kesuksesan itu?
Pertama, Penyadaran tujuan hidup. Berapa banyak manusia yang hidup di  dunia, sementara ia sendiri tidak tahu tujuan hidupnya. Dalam firman Allah dikatakan :
QS. Adz-Dzaariayaat (51) : 56.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Allah telah menciptakan  jin  dan manusia punya tujuan yang sangat jelas, yaitu agar jin dan manusia hanya mengabdi kepada Allah saja. Kalau ada jin dan manusia  tidak menyembah Allah, berarti ia telah melanggar konsep penciptaan. Siapa yang melanggar konsep tujuan penciptaan akan mengalami kegagalan dan kehancuran.
Begitupun dengan manusia jika ingin punya kekuatan dan kesuksesan maka harus mempunyai tujuan hidup yang jelas. Untuk kejelasan tujuan hidup seharusnya bisa menjawab pertanyaan, kemana akan berjalan?   Ingin jadi apa kita?
Pada sebuah masjid seseorang  mendengarkan ceramah tentang pentingnya tilawah Alqur’an dan qiyamul lail. Sepulang dari sana ia langsung bersemangat, lantas mengerjakan tilawah Alqur’an dan qiyamul lail. Beberapa hari berikutnya ia tidak mampu lagi bertahan menjalankan tilawah dan qiyamul lail.
Kenapa demikian? Karena ia tidak tahu ingin jadi apa. Ia tidak bisa mengarahkan tenaga dan jiwa. Karena tidak ada kejelasan, sehingga ia tidak dapat bertahan mengerjakan sesuatu. Orang yang paling mudah gagal adalah orang yang tidak jelas tujuan hidupnya. Bisa juga seseorang gagal karena tidak tahu ingin jadi apa sebenarnya.
Kedua, Mengetahui manfaat suatu perbuatan. Kita tentu tidak mungkin melakukan pekerjaan yang tidak diketahui manfaat dan tidak disukai. Semuanya harus jelas manfaat dan fungsinya!
QS. Al-A’raf (7) : 28.
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
Saat melakukan ibadah  kita  harus tahu betul manfaat setelah perbuatan itu dilakukan. Tidak bisa dilakukan hanya di dorong rasa kewajiban, atau penyebab lainnya. Dorongan  selain karena cinta kepada Allah adalah lemah. Begitulah yang diajarkan Rasulullah saw dalam sabdanya, “Berpuasalah supaya kamu sehat.”
Marilah kita coba membuat daftar manfaat dari segala sesuatu yang kita lakukan. Jika ia bermanfaat maka lakukan dan jika tidak bermanfaat tinggalkan….
Ketiga, Jangan  buang tenaga dengan percuma. Kadang-kadang kita membuang energi secara percuma dan tidak bermanfaat.  Ada hal-hal yang dapat membuang tenaga percuma diantaranya adalah
A. Marah.
Orang yang sering marah maka energinya akan mudah hilang. Rasulullah saw berkata, Jangan marah!. Kenapa demikian? Karena pada saat marah di dalam tubuh mengeluarkan enzim yang menyebabkan penyakit jantung serta banyak urat syaraf yang putus.
B. Banyak bicara
Orang yang banyak bicara dan menguasai suatu majelis tidak disukai orang lain.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam.”
Rasulullah saw juga bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertaqwa yang diam-diam, yaitu orang-orang ketika hadir di suatu majelis tidak diketahui, tetapi jika meninggalkan majelis orang merasa kehilangan.”
Mengapa demikian? Karena orang tersebut melakukannya secara diam-diam. Kalau di rumah sehabis makan, diam-diam ada yang mencuci pring semuanya. Saat yang biasa mencuci piring itu pergi, baru orang-orang menyadari ada sesuatu yang hilang. Dan bertanya kenapa tidak ada yang nyuci piring? Namun, ketika kita makan dan mengotori piring tanpa mau mencucinya, jika kita pergi, orang lain akan gembira. 
C. Jangan Mengharap Penghargaan Orang Lain.
Jangan sekali-kali mengharapkan pujian atau sanjungan orang lain. Orang yang paling mudah stress adalah  para artis. Kenapa? Karena kesuksesan mereka ditentukan oleh orang lain. Apa yang paling menyakitkan bagi seorang artis? Yaitu saat ia lewat di depan publik tidak ada yang menegur dan memperhatikannya.
Orang yang bergantung pada sanjungan orang lain biasanya malas memberikan sanjungan. Jangan biasakan mendekati orang-orang seperti itu, bisa meruntuhkan harga diri kita di depan orang tersebut dan membuang-buang waktu saja.
Keempat, Meninggalkan masalah-masalah sepele. Dalam sebuah penelitian dikatakan orang-orang besar di dalam sejarah ternyata hanya menggunakan 5% – 10% dari total potensinya. Sedangkan kita mudah lelah dalam mengerjakan sesuatu karena tenaga kita habis untuk urusan-urusan yang tidak penting.
QS. Al-Qashash (28) : 55.
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”.
Rasulullah saw bersabda, “Diantara tanda-tanda keislaman seseorang itu baik adalah meninggalkan urusan-urusan yang tidak berguna bagi dirinya.”
Kelima, Berkosentrasi terhadap sesuatu. Merenung merupakan kebiasaan baik untuk bisa berkosentrasi. Berkosentrasi merupakan kunci dalam  menyelesaikan semua persoalan. Sering kita mendapatkan seseorang ketika seseorang sedang mengalami masalah  berat seperti orang kebingungan. Karena saat itu ia tidak dapat berkosentrasi dengan baik.
Istirahat dan tidur yang cukup juga dapat mengembalikan konsentrasi. Tidurlah yang cukup. Sesungguhnya bukan ukuran jumlah jam tidur yang banyak, tetapi sejauh mana tingkat relaksasinya.
Posisi tidur yang dianjurkan  Rasulullah saw, terlentang, badan lurus, atau miring ke kanan, sehingga tidak ada anggota badan yang tertindih. Dan dianjurkan minum air yang banyak agar mempercepat proses tidur.
QS. Faathir (35) : 10.
“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.” 
Wallahu’alam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...