Banyak yang berkata pacar bisa berganti tapi sahabat tak akan pergi. Kenyataannya, tak sedikit pula persahabatan yang bubar karena kehadiran pacar.
Sahabat dan kekasih memang sama-sama penting dalam hidup Anda. Namun dua bagian penting dalam hidup Anda ini seringkali tak sejalan, apalagi jika sang sahabat masih belum berpasangan. Perubahan sikap Anda setelah punya pacar atau sifat sang kekasih yang tak disukai sahabat bisa memicu konflik antara Anda dan sahabat.
1. Membagi waktu
Teman, keluarga, pacar, pekerjaan atau sekolah, semuanya membutuhkan perhatian Anda. Terkadang sulit membagi diri untuk sedemikian banyak kepentingan atau tuntutan. Keseimbangan merupakan hal yang penting.
Akhir pekan mungkin saja Anda sudah sepenuhnya milik pacar atau keluarga. Tapi jangan lupa Anda tetap menyisihkan waktu untuk memberi perhatian kepada sahabat. Jangan sampai Anda dicap hanya menghubungi kalau lagi butuh.
Jika memang sulit mencari waktu bertemu, tetap hubungi dia dan tanyakan kabarnya. Berkat kemajuan teknologi, Anda punya banyak kemudahan dalam hal ini. Telepon, pesan singkat, chatting, atau jejaring sosial bisa dimanfaatkan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sahabat. Jangan sampai ia merasa dilupakan atau ditinggalkan setelah Anda memiliki kekasih.
2. Topik yang membosankan
Jika Anda bertemu atau berbicara lewat telepon, tanyakan kabarnya dan perkembangan belakangan ini. Hindari terlalu banyak bercerita tentang pacar hingga membuatnya kesal. Jangan melulu membanggakan romantisnya si pacar, betapa perhatiannya dia, dan betapa Anda sangat mengaguminya. Sahabat Anda mengerti Anda sedang jatuh cinta, tapi terus mencekoki dia dengan pembicaraan tentang si pacar pasti lama-lama membuatnya muak.
Ketika pergi bersama, tidak perlu memamerkan kapan terakhir kali Anda dan pacar mengunjungi tempat tersebut dan mengaitkan hampir semua hal dengan si pacar. Lama-kelamaan sahabat Anda akan bosan dan malah menjauhi Anda. Jaga perasaan sang sahabat dan hargai dia sebagai teman bicara yang seimbang.
3. Melibatkan dalam konflik
Konflik antara Anda dan kekasih sebaiknya diselesaikan berdua saja. Tidak perlu melibatkan orang lain, apalagi sahabat. Tidak perlu meminta sahabat berbohong kepada pacar untuk menutupi kesalahan Anda. Tidak semua orang merasa nyaman jika harus menutupi kesalahan orang lain. Jangan membuat hubungan Anda dan sahabat menjadi tidak nyaman dengan melibatkannya dalam konflik. Jika kekasih mengetahui sahabat Anda berbohong, bukan tak mungkin sahabat Anda langsung masuk daftar hitam.
4. Prioritas terakhir
Sekali-sekali membatalkan janji dengan sahabat demi pacar mungkin bisa dimengerti. Namun bila terus-menerus menyisihkan sahabat karena pacar tentu bisa menjadi sumber konflik. Anda harus mengingat kembali hubungan baik Anda dengan sahabat. Dia yang selalu ada pada saat baik maupun pada saat terpuruk. Dia juga selalu menemani saat Anda sedang memiliki pacar atau sedang patah hati karena hubungan cinta yang kandas.
Hargailah kesetiaan sahabat dengan tidak menempatkannya di prioritas terakhir saat Anda sedang dimabuk asmara. Jangan lupakan hari ulang tahunnya, momen penting dalam hidupnya, dan tetap berkirim kabar untuk menjaga hubungan yang baik. Kekasih yang baik pastinya mengerti Anda membutuhkan sahabat untuk menjaga keseimbangan hidup.
5. Memaksakan kehendak
Jika sahabat tidak menyukai pasangan Anda, pasti ia punya alasan tertentu. Coba dengarkan pendapatkan dan berikan penjelasan jika memang ia salah mengerti. Jika setelah dipikir-pikir pendapat sahabat Anda ada benarnya coba terima dengan lapang dada. Anda memang sedang jatuh cinta dengan sang kekasih, tapi bisa jadi masukan dari sahabat bermanfaat untuk memperbaiki diri dan hubungan Anda.
Begitu juga ketika pergi bersama, jangan mengajak sahabat hanya untuk menjadi pelengkap. Jika Anda pergi bertiga, usahakan untuk berbagi fokus antara sahabat dan kekasih. Tentu akan sangat menyebalkan baginya jika hanya ikut sebagai pelengkap sementara Anda sibuk sendiri dengan sang kekasih.