Pergaulan remaja sekarang sangat memprihatikan. Ngeseks tidak lagi dipandang tabu meski usia masih belasan tahun. Mereka melakukan itu demi kesenangan, meski ada pula yang sebagian melakukannya untuk beberapa lembar uang ratusan ribu. Inilah potret kehidupan remaja Indonesia yang terungkap pada survey hasil kerjasama lembaga internasional DKT dengan Sutra dan Fiesta Condoms.
Seperti ditulis Republika, ketertarikan remaja terhadap seks dipicu dari keterbatasan mereka memperoleh informasi tentang seks. Orang tua cenderung menutupi dan menganggapnya tabu. Sehingga, orang tua jarang berdiskusi dengan anak tentang bagian mana yang boleh dan tidak dalam urusan seksual. Akhirnya, remaja lebih memilih temannya sebagai rekan diskusi yang notabene juga belum mumpuni dalam memberikan solusi masalah ini.
“(Pendidikan) seks bisa dikemas dalam bentuk tidak vulgar atau cabul. Bukan zamannya menganggap seks tabu,” kata Zoya Amirin, psikolog seksual.
Hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Remaja mulai mencoba merasakan seks yang sesungguhnya. Dari survey tersebut kebanyakan remaja melakukannya bersama pacar, PSK — dan ngerinya – ada yang menjadikan sesama jenis sebagai pasangan bercintanya.
Secara persentase, yang melakukannya dengan pacar ada 88 persen, pria yang mengencani PSK 8 persen, dan penyuka sesama jenis 9 persen. Lokasi favorit untuk ngeseks paling banyak di kamar kos, hotel, dan rumah.
Survey ini dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan Yogyakarta. Jumlah responden yang dilibatkan sejumlah 462 orang dengan rentang usia 15-25 tahun. Dan, rata-rata remaja mendapatkan pengalaman seks pertama kali ketika umur 19 tahun.