Ketika anda merasa bahwa masalah sedemikian kuatnya mencengkram anda, mengurung anda dalam penjara pengap keputus-asaan, merasa diri bak terikat kuat rantai kerumitan, merasakan dada sesak akibat tertindih beban berat permasalahan, dan terhalangi langkah oleh tingginya tembok kesulitan, maka yakinlah, bahwa (Insya Allah) akan segera ada jalan keluarnya.
Ujian itu Sebuah Keniscayaan
Tiada insan yang lepas dari cobaan, Allah SWT telah berfirman,
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiyaa’: 35)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-’Ankabuut: 2-3)
Tiap manusia akan diuji untuk menentukan kemuliaan derajatnya. Dan tiap ujian akan tidak berlebihan, sesuai dengan kapasitas orang yang bersangkutan. Bukankah kita telah sama-sama menghapal firman Allah SWT sebagaimana berikut,
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 286)
Dan sungguh, Allah pemilik nama yang Maha Bijaksana. Maka tentu Ia pasti telah menentukan yang paling terbaik untuk kita, dan tidak akan menzalimi kita dengan memberikan ujian diluar batas kemampuan.
Dimana Ada Kesulitan, Disitu Ada Kemudahan
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (QS. Ath-Thalaaq: 2)
Setiap rasa pahit kesulitan yang kita kecap, pasti akan diiringi dengan manisnya rasa kemudahan dan pertolongan. Bahkan Allah mengulangi janjinya ini dalam dua ayat yang berbeda untuk menekankan kepastian janjiNya. Dan sungguh Allah maha menepati janji..
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyiraah: 5-6)
Tetap Teguh, Sabar dan Jangan Pernah Putus Asa
Dalam melalui cobaan, dibutuhkan keteguhan hati, kesabaran dan optimisme terhadap harapan. Bahwa pertolongan Allah pasti akan datang, bahwasanya Allah selalu menyertai diri, dan disinilah diujinya keteguhan keimanan kita kepadaNya.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al-Baqarah: 214)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 215-217)
Yakinlah, dan rasakanlah kedekatanmu dengan diriNya, Zat yang Maha Lembut lagi Maha Mendengar segala rintihan pengaduan hamba-hambaNya yang beriman.
Doa Sebagai Senjatamu
Rasulullah SAW pernah bersabda,
Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya’la)
Dan hendaklah kita berdoa kepadaNya agar segala apa yang diturunkan bagi kita menjad hal-hal yang bermanfaat.
Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do’a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
Sungguh saudara/i ku, bahwasanya Allah lah Zat yang Menggenggam alam semesta, Dia lah Zat yang Maha Berkuasa lagi Maha Perkasa, tiada sesuatu hal pun yang terjadi di duni ini tanpa KehendakNya, dan di tanganNya lah berpusat segala kebaikan. Akan sangat mudah bagiNya membalikkan keadaan dan menjadikan segala kesulitan serta cobaan yang kita alami menjadi keadaan yang menenangkan dan membahagiakan. Insya Allah…
Dan bahwasanya saya mendoakan agar Allah memudahkan segala urusan-urusanmu, mengangkat serta menghilangkan segala beban permasalahanmu, dan menggantinya dengan manisnya iman, sabar dan kebahagiaan (amin)
Do’a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir, dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)