Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, April 13, 2011

ADAKAH YANG LEBIH BAIK DARI RASULULLAH???

Allah telah menyampaikan informasi yang benar dan tegas di dalam Alqur’an, bahwa tauladan yang paling baik ada pada diri Muhammad saw. Dialah manusia yang menerima  kitab bernama Alqur’an.  Dan selain Rasulullah saw tidak bisa dijadikan tauladan yang baik, kecuali para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad..
Kenapa demikian?  Karena Rasulullah  telah teruji kepribadian dan Akhlaknya. Lantas, Allah  memilih beliau untuk menyampaikan misi kerasulan kepada umat manusia hingga akhir zaman. Kedatangan Rasulullah saw sangat ditunggu-tunggu bagi orang yang mengharapkan Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat.
QS. Al Ahzab (33) : 21.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Keteladanan yang paling sempurna tentang apa yang diajarkan Allah ada pada keteladanan yang telah dicontohkan Rasulullah. Sedangkan pada Nabi dan Rasul sebelum Muhammad juga terdapat ketauladanan yang baik. Yaitu pada diri Ibrahim dan orang-orang bersama dengannya.
QS. Al Mumtahanah (60) : 4.
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah.” (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.”
Jika kita bercermin dan mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw, tentu akan memberikan inspirasi dan tuntunan yang paling jelas. Tuntunan utama adalah Alqur’an dan penjabarannya ada pada diri dan prilaku beliau.
Sungguh luar biasa apa yang ada pada diri Rasulullah itu, sampai-sampai Allah yang menjamin kebersihan dan kebenaran akhlaknya. Bagaimana akhlak Rasulullah itu?
Akhlak pribadi. Sangat sulit mencari bahkan tidak ada tandingannya akhlak beliau. Aisyah pernah berkata : “Rasulullah itu bagaikan Alqur’an berjalan”. Apa yang diperintah Alqur’an,  itu yang dijalankan.
Sangat banyak teladan yang bisa dipraktekkan dari Rasulullah saw diantaranya : jujur, adil, dipercaya, rendah diri, sulit marah, mudah memaafkan, selalu mendahului orang lain, kasih sayang, sangat perhatian dan seluruh perilaku kehidupan. Beliau telah menjalankan Alqur’an dan bukan sekedar  teori saja.
Sudahkan kita sebagai pengikut Muhammad menjalankan Alqur’an sebagaimana Rasulullah? Jika belum, masihkah kita berharap umat ini menjadi teladan? Perlu kita ingat, bahwa keberhasilan Rasulullah dalam mengajak orang-orang kafir masuk Islam karena akhlak beliau.
Perjuangan Rasullah pada saat memulai dakwah  sangat berat. Beliau memulainya dengan single fighter, berjuang sendirian. Namun dengan akhlak pribadinya telah menjadikan dakwah berkembang dengan pesat. Bahkan hingga hari ini jumlah umat Islam lebih dari satu miliar yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Itulah keberhasilan Rasulullah, beliau tidak saja membaca Alquran tetapi langsung mempraktekkannya.
Akhlah berkeluarga. Bagi orang-orang yang telah berkeluarga, maka Rasulullah teladan yang terbaik. Beliau tidak pernah berkata kasar kepada isteri dan anaknya. Bahkan pembantunya bernama Anas ra. telah mengabdi kepada beliau selama 10 tahun, mengaku tidak pernah Rasulullah berkata kasar apalagi menghardik.
Beliau bertutur kata lembut  dan suka mencium anak-anak. Dalam suatu riwayat diceritakan beliau mencium cucunya Hasan ibnu Ali. Seorang lelaki bernama Aqra’ Ibnu Habis berada bersama beliau kemudian berkata, “saya punya anak sepuluh, tapi saya tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Rasulullah memandang Aqra’, dan kemudian mengatakan, “Orang yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi.”
Sungguh banyak keteladan yang telah diberikan Rasulullah dalam kehidupan berumah tangga.
Akhlak bermasyarakat. Dalam bermasyarakat Rasulullah bisa merangkul semua elemen masyarakat. Bukan malah terjebak dan terkotak-kotak dalam golongan tertentu.
Beliau  mencontohkan dimulai dari keluarga, kemudian ditularkan pada tetangga. Beliau menghargai dan mengasihi tetangga tanpa membeda-bedakan secara ekonomi, sosial, politik, agama dan ukuran lainnya.
Rasulullah   berpesan kepada kita, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia bersikap baik kepada tetangganya.” Banyak yang telah diteladankan Rasulullah dalam rangka memuliakan tetangganya dalam bermasyarakat. Sampai-sampai Allah memuji akhlah beliau.
QS. Al Qalam (68) 4.
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Meskipun begitu, beliau tidak gila hormat dan tidak mau dipuji-puji para sahabat secara berlebihan.
Akhlak berpolitik. Tujuan politik Rasulullah adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur dalam ridha Allah. Beliau menjalankan politik bersih penuh dengan keadilan dan kasih sayang. Sangat berbeda dengan berpolitik zaman modern ini,  cara berpolitik untuk berebut kekuasaan.
Suatu ketika sedang shalat Fajar berjamaah di Hudaibiyah. Tiba-tiba datang serombongan kaum kafir menyerbu. Akhirnya mereka tertangkap oleh kaum Muslimin. Tapi Rasulullah membebaskan mereka tanpa tebusan apa-apa.
Pada saat penaklukan kota Mekkah Rasulullah memberikan pengampunan kepada orang-orang kafir Quraisy yang pernah menyakiti dan mengusir kaum Muslimin. Beliau adalah orang yang mudah memaafkan.
Begitulah Rasulullah, orang yang sangat menghargai manusia lain dan kemanusiaan. Walaupun berbeda politik, berbeda suku, berbeda bangsa bahkan berbeda agama. Sejak awal Islam disyi’arkan oleh Rasulullah dengan damai dan akhlak yang mulia.
Ternyata Rasulullah menjadi tauladan pada segala bidang dan sisi kehidupan. Tidak ada satupun manusia yang bisa menyamainya. Maka pantas beliau dijadikan sebagai teladan yang baik yang pernah hadir di muka bumi. Semoga kita senantiasa mentauladani akhlak Rasulullah dalam bersikap dan bertingkah laku dalam menyampaikan dakwah dan menjalankan syariat Allah………….. Amin. Wallahu’alam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...