Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, April 13, 2011

SIAPA YANG TIDAK BUTUH PASANGAN?

QS. Adz Dzaariyaat (51) : 49.
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
Banyak cara yang dilakukan untuk mengingat kebesaran Allah SWT, diantara dengan memperhatikan ciptaan Allah dalam bentuk berpasang-pasangan. Pasangan saling melengkapi, saling bekerjasama, saling mengisi, saling mengimbangi, saling mempengaruhi dan saling menyempurnakan.
Berpasang-pasangan merupakan sunatullah yang telah diciptakan Allah.  Jika salah satu tidak ada, maka yang lain bakal kehilangan dan mengganggu keseimbangan alias kestabilan. Akibat tidak seimbang ini tentu akan menimbulkan masalah.
Bagaimana jika tidak ada malam dan siang terus menerus? Atau kira-kira apa yang terjadi jika malam terus menerus dan tidak ada siang? Tentu akan menimbulkan masalah yang besar bagi kelangsungan hidup manusia di dunia ini.
Al Qashash (28) : 71-72
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?” 72. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Siang dan malam adalah keseimbangan yang serasi yang memungkinkan terjadinya keberlangsungan kehidupan di bumi. Jika bumi memiliki siang saja, maka kehidupan di muka bumi akan musnah karena terlalu panas.
Sebaliknya jika bumi hanya memiliki malam saja, juga akan memusnahkan kehidupan di dalamnya. Karena permukaan bumi akan membeku dan yang ada di bumi tidak akan bisa bertahan.  Disebabkan pergantian siang dan malam itulah hingga terjadi mekanisme kehidupan secara sempurna di muka bumi.
Tidak saja siang dan malam yang diciptakan Allah secara berpasang-pasangan. Tetapi juga antara penguasa dan rakyat, Ulama dan awam, kaya dan miskin, tumbuhan, binatang serta seluruh yang ada di jagad raya ini dijaga keseimbangannya.
Manusia diciptakan Allah secara berpasang-pasangan. Dengan cara itu manusia bisa berkembangan biak memakmurkan bumi. Bagaimana jika tidak berpasangan? Hasilnya akan terjadi masalah baik secara individu maupun sosial. Sebab keduanya memang diciptakan saling melengkapi dan saling membutuhkan.
QS. Asy Syuura (42) : 11.
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
Saat berpasangan antara laki-laki dan wanita seharusnya tidak berpikir untuk saling mengeksploitasi. Yang semestinya adalah tetap bisa menjaga eksistensi dan kebahagian dalam berumah tangga. Jika salah satu bahagia, maka  akan memberikan kebahagian juga pada pasangannya.
Seringkali kita berpikir untuk menuntut pasangan kita, agar memenuhi keinginan kita. Sebaliknya pasangan kitapun menuntut agar dibahagiakan. Akhirnya saling menuntut untuk diberikan kebahagian.
Cara pemikiran demikian, seharusnya dirubah dengan jalan saling memberikan kontribusi kepada pasangan. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan dalam berpasangan. Memang berat untuk masing-masing menurunkan  ego. Jika saling berpikir memberikan kebahagiaan kepada pasangan, maka akan  tercipta kebahagian  sebenarnya. Semoga kita bisa menjaga keseimbangan dalam berpasangan dan tidak saling menuntut……… Amin. Wallahu’alam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...